Menjadi Warga Negara Yang Baik

Written by Muhammad Soleh on Jumat, 14 Januari 2011 at 3:09 PM

Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang sesungguhnya dalam kedudukan mereka sebagai rakyat / warga negara akan tunduk dan patuh kepada pemerintah yang sah di mana saja mereka berda, dengan kata lain mereka akan menjadi warga Negara yang baik. Sebab mereka memisahkan antara urusan agama dengan urusan dunia.

Mereka meyakini bahwa diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam semata-mata untuk membimbing dan member petunjuk dalam urusan agama, hal ini dapat dijumpai dalam firman Allah :

Berjamaah adalah amalan Nabi dan Para Sahabat, Tabiin dan Tabiit Tabiin

Written by Muhammad Soleh on at 3:07 PM

Jika membentuk jamaah dan mengangkat imam adalah perkara yang tidak wajib maka tentulah para sahabat rahimuhullah tidak akan bersusah-payah bermusyawarah mengangkat khalifah hingga mereka menunda pengurusan sekaligus pemakaman jenazah Rasulullah shallallahi ‘alaihi wa sallam

Dengan kata lain jika ada manusia yang paling berhak untuk tidak berjamaah dan berbaiat kepada seorang imam tentulah para sahabat, sebab diantara mereka telah mendapat jaminan masuk surge ada yang karena keikut-sertaannya dalam perang Badar

Pemutar Balikan Fakta : Yang Berjamaah Dikatakan Firqah Yang Firqah Dikatakan Berjamaah

Written by Muhammad Soleh on Rabu, 12 Januari 2011 at 12:13 PM

Para salafiyyun juga mengadakan propaganda yang busuk tapi menggelikan, yaitu: mereka menuduh umat Islam yan membentuk jamaah dan mempunyai imam yang dibai’at adalah golongan firqah ashabiah (golongan firqah yang didasari fanatisme kelompok), sebaliknya mereka mengatakan bahwa yang dikatakan jamaah adalah seperti mereka mengatakan bahwa yang dikatakan jamaah dan tidak mempunyai imam, bahkan mereka mengatakan bahwa cara mereka inilah yang dikatakan jamaatul Muslimin sesungguhnya, pendapat ini dibantah oleh para ulama ahlus Sunnah, Syaikh Ali Syaikh berkata;

Ruginya Tidak Berjama'ah

Written by Muhammad Soleh on Jumat, 07 Januari 2011 at 11:34 AM

A. Tidak Berjamaah Berarti Berada Di Luar Rahmat Allah
Sebaliknya memisahi jamaah juga menimbulkan dampak negative yang besar, yaitu keluar dari "rahmat Allah" menuju adzab (siksa)Nya, sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wal-firqatu adzab berarti dari hadits diatas dapat kita fahami bahwa tetapnya adzab bersama firqah sama halnya tetapnya rahmat bersama jamaah.


Selain dari itu, tidak menetapi jamaah menjadi sebab mati "su'ul khatimah" (sejelek-jeleknya kematian) apabila tidak bertaubat dan atau tidak kembali menetapi jamaah.

Keuntungan Menetapi Jama’ah

Written by Muhammad Soleh on Selasa, 14 Desember 2010 at 11:10 AM

A. Dijamin Surga
Keuntungan yang paling utama dari menetapi jamaah adalah jaminan surge yang telah diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah belah atas 73, yang 72 ke Neraka dan yang satu ke Surga yaitu yang berjamaah. HR Abu Dawud : 3981 (Syaikh Al-Albani : Hadits Hasan)

Dalam riwayat At-Tirmidzi Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa yang satu adalah yang menetapi agama sebagaimana yang dijalankan oleh Rasulullah dan para sahabat

Imam Harus Orang Quraiys ?

Written by Muhammad Soleh on Selasa, 07 Desember 2010 at 10:26 AM

Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Nabi bersabda: Tidak henti-hentinya perkara (keamiran) ini senantiasa Berjaya hingga 12 Khalifah, Jabir berkata kemudian Nabi bersabda yang aku tidak dapat memahaminya maka aku bertanya pada ayahku, apakah yang disabdakan Nabi ? ayahku berkata: kesemuanya mereka orang Quraisy. HR. Muslim: 3396.

Diantara bantahan golongan “kaum salafi” tentang keamiran adalah: Imam harus orang Quraisy, kalau bukan orang Quraisy tidak sah, berdasarkan dalil;

Pengetahuan Imam

Written by Muhammad Soleh on at 10:05 AM

A. Musyawarah Untuk Memilih Imam
Sebagian dari kelompok Salafi juga menghujat golongan dari umat islam yang telah membentuk jamaah dengan mengangkat imam yang dibai’at kemudian bersungguh-sungguh mengamalkan al-Qur’an dan al-Hadist, mereka katakan bahwa; Jamaah tersebut tidak sah, sebab sewaktu akan mengangkat imam tidak mengajak bermusyawarah terlebih dahulu dengan peimin-pemimpin organisasi atau badan islam setempat, mereka menggunakan dalil ucapan Umar bin Khattab

Maka barang siapa yang membaiat seseorang atas selain musyawarah dari golongan umat Islam maka jangan diikuti orang itu, dan jangan dibai'at orang yang dibai'atnya, khawatir keduanya akan dibunuh. HR. Al-Bukhari : 6328

Translate to :

Translate to :

Entri Populer

Pengikut

Ahlussunnah Wal Jama'ah. Diberdayakan oleh Blogger.

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.